Kamis, 14 Juli 2016

Perdebatan Murid Pandai dan Bodoh yang Penuh Pesan Moral

ilustrasi

taksampai.blogspot.com. Kisah Perdebatan Konyol Murid Pandai Dan Bodoh Yang Penuh Pesan Moral - Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami perbedaan pendapat dengan orang lain. Terkadang perbedaan pendapat tersebut berujung dengan perdebatan sengit yang tak kunjung menemui titik terang. Bahkan tak jarang hingga berujung kontak fisik dan permusuhan.

Nah agar perbedaan tidak berujung pada perkelahian atau permusuhan. Baiknya kita bicarakan berbedaan pendapat tersebut dengan baik-baik tanpa harus menggunakan emosi. Berbicara tentang perbedaan pendapat, ada sebuah kisah unik yang bisa menjadi renungan bagi kita semua, bahwa memperdebatkan perbedaan pendapat tidaklah akan menyelesaikan masalah, justru akan menambah masalah baru. Nah berikut kisah perdebatan konyol murid pandai dan bodoh yang penuh dengan pesan moral.

Kisah perdebatan ini berasal dari Tiongkok, dimana di Tiongkok ada seorang guru yang terkenal dengan ketegasan dan kejujurannya. Namun suatu ketika ada 2 murid yang menghadap guru tersebut, mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik.


Kisah Perdebatan Konyol Murid Pandai Dan Bodoh Yang Penuh Pesan Moral

Kedua murid tersebut ternyata memperdebatkan tentang hasil dari perkalian antara 3 x 7, dimana murid pandai mengatakatan 21 sedangkan murid bodoh mengatakan 27. Murid bodoh meminta kepada murid pandai untuk meminta guru yang dikenal tegas tersebut menjadi jurinya siapa yang benar diantara mereka berdua.

Murid bodoh mengatakan dengan sangat yakin "jika saya yang benar 3x7=27, maka engkau harus mau dicambuk 10 kali oleh guru. tapi jika kamu yang benar, yaitu 3x7=21, maka saya akan bersedia memenggal kepala saya sendiri"

"Katakan guru, siapa yang benar?" Tanya murid bodoh

Ternyata guru memilih memvonis 10 kali cambukan untuk murid pandai yang menjawab 3x7=21. Si murid pandai protes keras, namun guru tersebut menjawab "Hukuman ini bukan untuk hasil perhitunganmu, tetapi untuk ketidak Arifanmu yang mau-maunya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3x7 adalah 21"

Guru melanjutkan "Lebih baik aku melihat kamu dicambuk 10 kali dan menjadi arif, dari pada aku melihat satu nyawa terbuang sia-sia"

Dengan adanya kisah konyol tersebut, tentu kita dapat mengambil pelajaran berharga. Jika kita hanya sibuk memperdebatkan sesuatu yang tidak berguna itu juga sama salahnya atau bahkan lebih salah dari pada orang yang memulai perdebatan. Hal tersebut dikarenakan secara tidak sadar kita telah membuang banyak waktu dan energi untuk hal yang tidak penting.

Meskipun demikian, hal tersebut sering terjadi dalam kehidupan kita, hanya kita tak menyadarinya. Jadi jangan sampai kita membuang energi, pikiran dan waktu kita hanya untuk hal yang tidak penting.

Demikianlah informasi tentang Kisah Perdebatan Konyol Murid Pandai Dan Bodoh Yang Penuh Pesan Moral. Semoga informasi diatas bermanfaat dan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Terimakasih.

Sumber : viva

Baca Juga :

Rabu, 13 Juli 2016

Ilmu Batin adalah Ilmu Rahasia


taksampai.blogspot.com. Ketahuilah oleh anda, bahwa ilmu yang kami kemukakan dalam risalah ini adalah suatu ilmu rahasia yang halus dan dalam, jarang yang dapat memahaminya kecuali Ulama-ulama yang dalam pengertiannya (rasikh), yaitu mereka yang telah mendapatkan cahaya pada kata-katanya, suatu rahasia yang diwarisinya dari Para Nabi dan Para Aulia. Selain itu, mereka Ulama yang rasikh itu, benar-benar mengamalkan apa yang diamalkan oleh para Nabi dan Aulia, mereka telah mendapatkan “khashais” (beberapa keistimewaan) karena mengamalkan apa yang mereka ketahui. Allah berfirman :

“Wa Tilkanl-Amstaalu Nadlribuhaa Linnaasi,Wamaa Ya’qiluhaa Illal’Alimuun”

Artinya : “ Begitulah beberapa contoh dan missal yang kami kemukakan kepada manusia, namun tidak ada yang dapat memahaminya, kecuali orang-orang yang alim”

Rasulullah bersabda :

“ Nahhnu Ma’Aasyitul Anbiyaa’I Amaranaa an Nukallimannaasa’ Alaa Qadri ‘Uquulihim “

Artinya : Kami Para Nabi-nabi, Allah perintahkana kepada kami untuk berbicara kepada manusia, menurut tingkat kecerdasan mereka.

Menyampaikan hal-hal yang halus itu, bila tidak melihat tingkat kecerdasannya, maka akan menimbulkan fitnah dikalangan mereka. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah s.a.w :

“ Maa Hadasta Ahadus Qauman Bi Hadiistin La Yablughuhu Uquluhum Illaa Kaana Fitnatan Lahum “

Artinya : Apapun yang dibicarakan seseorang kepada suatu kaum, dengan pembicaraan yang tingkat kecerdasan mereka tidak mampu untuk memahaminya, hanya akan menimbulkan fitnah terhadap mereka

Hadist Rasulullah :

“ innaa Minal ‘Ilmi Kahai’atil Maknuuni Laya’Lamuhu Illal ‘Aalimuun “

Artinya : Sesungguhnya ada ilmu itu laksana mutiara yang tersembunyi, tak ada yang mengetahui kecuali orang yang Alim Billah “

Orang yang Alim Billah itu ialah yang mengenal Dzat Allah, Sifat-sifatNya dan AsmaNya, serta Af’alNya. Allah menyertai ilmunya dan mereka amalkan dengan tekun apa yang mereka ketahui tanpa cacat. Imam Ghazali r.a menjelaskan di dalam Ihya ‘Ulumuddin : “ Larangan dimaksud berhubung sulit dan sukarnya faham”

Hadist selanjutnya menegaskan :

“ Ma Fadldlolakum Abuu Bakrin Bi Kastrati Shiyamin Wa Laa Bi Kastrati Sholaatin Walaakin Bisirrin Qorra Fii Sadrihi “

Artinya : Kelebihan Abu Bakar dari padamu, bukanlah karena banyak sholat dan banyak puasa, tetapi kelebihan itu karena suatu rahasia yang terletak didadanya “

Catatan :

Khusus untuk ini perlu sedikit penjelasan tentang :

1. Apa yang dimaksud rahasia dan .

2. Siapa yang dimaksudkan ahlinya.

Menurut kajian dan pengamatan, bahwa rahasia yang dimaksud menyangkut 2 segi. Pertama : Rahasia yang dapat dikatakan, ditulis dan dijabarkan. Kedua : Ada pula Rahasia yang tidak mungkin untuk diucapkan, ditulis dan dijabarkan. Menurut istilah, yang dimaksud rahasia adalah sesuatu yang tersembunyi. Didalam bahasa arab dikatakan “ SIR ” . Ilmu tersembunyi psykologi (ilmu jiwa) atau ilmu Batin adalah sesuatu ilmu yang membicarakan tentang apa-apa yang tersembunyi pada diri manusia. Ilmu ini adalah tergolong pada segi pertama diatas. Begitu pula tentang Ilmu Metafisika, ilmu yang mengungkapkan apa-apa yang ada dibalik alam nyata ini. Itupun juga termasuk ilmu yang tersembunyi. Rahasia pada segi kedua, ialah hakekat atau arti yang sebenar-benarnya dari sesuatu yang tersembunyi dari segi yang pertama itu. Misalnya, siapakah yang dapat menunjukkan secara tepa apakah itu “RASA”. Apakah rasa itu seperti Atom, molekul, Jauhar? Dan sebagainya… dan sebagainya.. Tak ada seorangpun yang sanggup menunjukkan dengan tepat, meskipun jaman kini sudah demikian majunya tehknologi. Tidak ada seorangpun yang dapat mengingkari adanya rasa? Namun tidak ada yg mampu mengetahui dengan pasti, apakah RASA itu?. Pembicaraan dalam pembahasan kita ini, adalah membicarakan hal-hal yang tersembunyi, yaitu pembicaraan sepanjang yang dapat ditulis, dikatakan dan dijabarkan, namun tetap dalam langkiran yang dikatakan isyarat dan itibar. Siapakah yang dimaksud Ahlinya ? Banyak yang menyangka dan berpendapat bahwa mempelajari tasawuf ketuhanan ini, haruslah sudah matang dalam hal-hal syariat, mendalam ilmu Fiqihnya, harus tahu segala hokum secara terperinci(tafshili). Katanya janganlah kita berikan ilmu rahasia ini kepada yang selain itu. Akhirnya banyak pengajian dalam hal ilmu ini secara sembunyi-sembunyi, diajarkan malah oleh orang yang bukan ahlinya. Manusia ingin mencari kepuasan batin dengan mencari ilmu kearah itu, akan tetapi bila diberati dengan bermacam syarat dan ketentuan yang dirasa sulit untuk dilaksanakan, akhirnya mereka mundur teratur atau timbul kecenderungan untuk pengisian batin itu dengan cara-cara yang praktis, yang malah timbul hasil sebaliknya tidak sesuai dengan ajaran yang benar. Tapi apa mau dikata, mereka merasa mendapat pengisian batin sesuai hajat mereka. Kita jangan heran, bahwa orang yang berada ditempat padang pasir yang sedang kehabisan air dan tidak menemukan apa-apa untuk pelepas dahaga, disaat demikian, air kotor yang bagaimanapun akan diminum. Sebagi yang disabdakan oleh Rasulullah, “ Kadal Faqru ‘Yuristul Kufra ‘, artinya :hampir saja orang yang faqir itu menderita kekafiran.

Guru-guru saya dan saya sendiri tidak sependapat, bahwa untuk mempelajari ilmu ini, harus lengkap dengan ilmu-ilmu yang lain. Pengertian yang dikatakan “ Ahlinya “ ialah orang-orang yang memiliki kecerdasan dan intelenjia untuk dapat memahami permasalahannya, dan ada kegairahan untuk mendalami masalah kebatinan. Tentu saja mereka sudah harus mengerti mana yang baik dan mana yang buruk, meskipun pengertian mereka secara “ ijmali” (global = jumlah). Sebagai seorang muslim, mereka tentu mengerti dan mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat, puasa dan sebagainya yang mereka laksanakan. Apabila ada “ Ala Qadri ‘Uqulihim” (menurut ukuran kecerdasannya) ternyata tidak mungkin diberikan, maka jelas sekali akan membawa bahaya bagi si penuntut. Kecerdasan itu tentu saja dilihat dari segi usia atau umur yang menurut ilmu jiwa bahwa kecerdasan manusia sesuai dengan peningkatan umurnya. Dan tidak mungkin juga diberikan kepada seseorang meskipun cukup usia, tetapi sikapnya terlihat ciri-ciri kebodohan atau bebal. Hal ini tergantung dengan pengamatan seorang guru terhadap murid-muridnya. Kalau sekiranya kita gunakan pendapat yang pertama, dimana harus mendalami syariat, ilmu fiqih, dan lain-lain secara mendalam, apakah hal tersebut dapat dilakukan? Sedangkan waktu untuk mencurahkan perhatian terhadap hal tersebut memerlukan waktu yang panjang, bagaimana jika habis umur?.




Baca Juga :
Cerita Islam yang mengharukan
Video lucu dan menggemaskan lagi Smule Karaoke
Video resep makanan dari Dapur Umami
Video cewek-cewek pintar bermain bass dan drum
Tutorial Hijaber yang cantik dan anggun

Mengenal Diri Sendiri dapat Mengenal Tuhan



taksampai.blogspot.com. Mengenal diri dapat Mengenal Tuhan, setelah mengenal Tuhan dia tidak mengerti lagi terhadap dirinya.

Makrifat itu ta’alluq ( berhubungan ) dengan pengenalan terhadap diri. pengenalan diri berhubungan pula kepada pengenalan terhadap Allah. Selanjutnya bila seseorang itu sudah makrifat kepada Allah, barulah dia menyadari bahwa dia sendiri sebenarnya tidak mempunyai pengetahuan apa-apa. Hadist Rasulullah :

” ‘Arafukum Birabbihi ‘Arafukum Binafsihi”

Artinya : ” Orang yang benar-benar makrifat kepada Allah, adalah yang lebih mengerti/ kenal terhadap dirinya “

Makrifat adalah ” Kasaf “ yang maksudnya, terbuka baginya hakikat segala sesuatu ini, Fana dirinya, kemudian fanalah fana itu sendiri, artinya bukan dirinya sendiri yang memfanakan, tetapi Allah-lah yang memfanakannya. Dari Tingkat ini langsung mencapai tingkat Baqo Billah,

yang maksudnya, Allah meliputi segala-galanya.

Akan terasa kemanisan dan keindahannya, lebih manis dari pada gula, lebih indah dari pada yang indah. Tentang Fana ini, dapat kita bagi dalam 3 tingkatan.
FANA ILMU : Fana segala sesuatu ini pada hakikatnya, dilihat dari segi ilmu dan pengetahuan anda.
FANA ‘AIN : Fananya segala sesuatu ini, sepanjang pandangan mata hati anda.
FANA HAQ : Fana dalam arti sebenarnya, fana dirinya dan fana yang dilihatnya menurut pengertian hakiki.


Ilmu tanpa Amal tidak Berguna



taksampai.blogspot.com. Seyogyanyalah anda mengamalkan segala ilmu yang anda ketahui, agar anda dapat kemenangan dunia dan akhirat, seperti yang telah kami sebutkan dalam risalah ini, karena Rasulullah bersabda :

” inna Asyaddan-nasi ‘Adzaaban Yaumal Qiyaamati, ‘Aalimun Lam Yanfa’hu ‘Ilmuhu”

Artinya : ” Sesungguhnya manusia yang mendapat azab yang paling hebat di Hari Kiamat ialah seorang yang berilmu tetapi tidak memanfaatkan ilmunya”

Syekh Ruslan r.a dalam syairnya berkata :

” Fa Aalimun’ Bi’ilmihi Lam Ya’malanna, Mu-adzdzabun Min Qabli ‘Aabidil Wastani”

Artinya : ” Seorang yang berpengetahuan tidak mengamalkan ilmunya, diazab lebih dahulu dari pada penyembah berhala “

Begitu pula suatu amal yang tidak didasarkan ilmu, maka amal yang demikian sama sekali tidak ada nilai dan harganya, bahkan mungkin membawa kesesatan. sebagai mana bunyi syair :

” Al-Ilmu Bighairi ‘Amalin Dzanbun Kabiirun Wal’Amalu Bighairi ‘ Ilmin Dlolalun Syadiidun”

Artinya : ” Ilmu tanpa amal dosa besar, dan amal tanpa ilmu adalah kesesatan yang nyata “

Ilmu dan amal memungkinkan seseorang mendapatkan ilmu laduni sebagaimana tersebut dalam Firman Allah:

” Wattaqullaaha wa Yu’Allimukumullaahu ‘

Artinya : ” Taqwalah kepada Allah, allah akan ajarkan ilmu langsung padamu.

Hadist Rasulullah s.a.w :

” Man ‘Amila Bimaa ‘Alima Warastahullaahu Ilma Maa Lam Ya’lam “

Artinya : ” Siapa yang mengamalkan apa yang diketahuinya, Allah akan mengajarkan kepadanya apa yang tidak pernah diketahuinya “

Ilmu yang dimaksud adalah ilmu yang langsung dari pada Allah s.w.t. tanpa lebih dahulu dipelajari, suatu ilmu yang juga akan membawa dia ketingkat makrifatullah.

Seseorang tidak akan mencapai tingkat Makrifatullah tanpa ilmu laduni. Pengertian Makrifatullah itu sebenarnya adalah ” Allah yang memperkenalkan dirinya “.


Baca Juga :

Apa Sebenarnya Syaitan Itu? Ini Jawaban yang tepat


taksampai.blogspot.com. Kata syaithan (setan) terambil dari akar kata syathana, yang berarti “jauh” karena yang bersangkutan jauh dari rahmat Tuhan. Ada juga pendapat yang menyatakan, bahwa kata itu terambil dari akar kata syaatha, yang berarti “terbakar” boleh jadi karena ia akan terbakar di neraka dan juga membakar hati dan fikiran untuk berbuat hal2 yg dilarang oleh Allah sehingga hati tidak menjadi tenang (terbakar). Atau dari kata syatha, yang berarti “tepi”, karena ia berada di tepi. Ini bersumber dari konsep bahwa segala yang baik berada di tengah dan yang di tepi (ekstrem kiri atau kanan) adalah buruk.
Syetan adalah Sifat yang mengajak kepada keburukan dengan gambaran yg disenangi oleh hawa Nafsu… Ia tidak terbatas pada jin atau makhluk halus, tetapi juga boleh jadi manusia..

QS al-An’am (6) : 112 menjelaskan bahwa “setan dan jin dan manusia saling membisikkan perkataan-perkataan yang indah untuk memperdaya.”

Atas dasar ini, ulama merumuskan bahwa setan adalah : “Segala makhluk Tuhan yang durhaka kepada-Nya dan mengajak kepada kedurhakaan.. Bahkan ulama menegaskan bahwa Al-Quran tidak hanya menggunakan kata syaithan untuk jin dan manusia, tetapi juga binatang yang melapaui batas dalam sikap / kelakuannya.. Kata syaithan juga digunakan untuk sifat yang buruk bukan pelakunya. Al-Raghib al-Asfahaniy, seorang pakar bahasa, mengutip hadis Nabi SAW yang menyatakan bahwa: ”Dengki adalah setan, marah adalah setan.” Sehingga pada akhirnya ia berpendapat bahwa syetan merupakan nama bagi segala yang buruk dari sifat manusia..

Bisikan baik yang didengar hati manusia bersumber dari malaikat. Bila buruk, sumbernya setan. Namun, boleh jadi juga ia datang dari diri manusia. Dalam surat Yusuf (12) : 53, Al-Quran menyatakan :

”Sesungguhnya nafsu manusia adalah pendorong kepada kejahatan ( inna al-nafsu la ammarah bi al-su’..

Ulama-ulama tasawuf membedakan antara bisikan setan dan bisikan buruk hati manusia.. Ini berbeda dengan setan. Setan, bila gagal merayu pada satu kejahatan/keburukan, akan berpindah pada kejahatan/keburukan yang lain, yang lebih rendah. Tetapi tidak pernah berhenti, atau puas. Karena itu, begitu berhasil, ia akan pindah kepada yang lain. Sehingga, manusia menjadi setan sepertinya. Atau, dengan kata lain, durhaka kepada Tuhan, dan mengajak orang lain kepada kedurhakaan..
Iblis adalah termasuk komunitas Jin, karena ia membangkang perintah Allah maka disebut dengan Iblis. Ia bukanlah dari golongan Malaikat. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah..

Dan ketika kami katakan kepada para Malaikat bersujudlah kalian kepada Adam, maka bersujudlah mereka semua kecuali Iblis adalah dia dari golongan Jin maka dia durhaka dari perintah Tuhannya”. (QS. al-Kahfi 18:50)..

jadi Setan itu Sifat. Setan bukan sosok makhluk tersendiri, tapi hanyalah sifat dan sebutan bagi setiap Pembangkang dari golongan Jin dan Manusia.. Dan sebagai musuh bagi setiap orang beriman. Terkadang Allah menyebut Iblis dalam al-Qur’an dengan sebutan Setan. Allah berfirman,

“Dan demikianlah kami jadikan bagi setiap Nabi itu musuh, yaitu Setan-Setan (dari jenis) Manusia dan (dari jenis) Jin”. (QS. al- An`am 6:112)..

Nyatalah bahwa Setan merupakan Kata Sifat bukan Jenis Makhluk. Dan Iblis merupakan dari golongan Jin yang Membangkang, selanjutnya disebut Rajanya Setan (Pembangkang).. Setan/Syaithan = Sifat Buruk / Jauh dari Kebenaran (bisa menjangkiti manusia & jin) Iblis = Golongan Jin yang membangkang kepada Allah..

Perbedan tafsir ulama tentang iblis adalah ada yang mengatakan bahwa iblis sebagian dari jin yang fasik (dalam surat alkahfi ayat 50) dan ada juga pendapat ulama yang mengatakan iblis adalah bahagian dari malaikat yang fasik (dalam surat al baqarah ayat 34). Dalam suatu kitab dinyatakan bahwa iblis ahli ibadah, dan tinggal di surga dan ibadah nya lebih baik dari malaikat. Tapi dosanya hanya satu, yaitu tidak mau sujud kepada Adam..

Jin adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dari api. Yang memebedakan jin dengan iblis adalah tugasnya. Tugas jin adalah untuk beribadah kepada Allah seperti yang disebutkan dalam surat Adz dzaariyaat ayat 56 yang artinya “tidaklah diciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Allah..
Setan itu bermakna lebih kepada sifat yang dimilki makhluk Allah. Sehingga semua iblis pasti setan. Sifat setan ini selalu mengajak pada keingkaran kepada Allah SWT..

Pada surat an nas telah disebutkan oleh Allah jenis-jenis setan, yakni :
1. Setan manusia
Setan yang paling berbahaya adalah setan manusia. Setan jenis ini dapat kita lihat sehari-hari dengan nyata. Setan inilah yang kita hadapi sehari-hari yang sering mengajak manusia bermaksiat kepada Allah..

2 Setan Jin
Setan jin adalah setan yang tidak terlihat oleh kasat mata. Karena ada sifat setan pada jin maka dari ada jin kafir dan jin muslim. Jin kafir lah yang selalu mengajak manusia untuk bermaksiat kepada Allah..
Bisikan dari Iblis : berada di sebelah kiri yaitu selalu bertentangan dengan Allah. Iblis juga membisikkan suatu perbuatan yang baik dengan tujuan :

1. Agar manusia lebih mementingkan perkara yang tidak wajib dan meninggalkan perkara yang wajib..
2. Agar lebih terperosok kepada dosa yang lebih besar. Setan menghasut kepada riya padahal niat awal kita bagus..

Bisikan dari Malaikat : berada di sebelah kanan dan selalu membisikkan perbuatan yang sesuai dengan hukum-hukum Allah.. Nafsu merupakan bisikan yang berada diantara malaikat dan Iblis..

Ciri-ciri dari nafsu sebagai berikut:
1. tidak berfikir akibat dari suatu perbuatan
2. senang akan sesuatu yang indah-indah,
3. nafsu cenderung mengikuti bisikan setan,
4. ketika mendapat musibah nafsu akan ingat kepada Allah sedangkan ketika mendapat nikmat maka lupa kepada Allah..

bagaimana membedakan apakah bisikan tersebut mudhorot ataupun manfaat dan bertentangan dengan agama atau tidak. Jawabannya, kita harus belajar agama, belajar dan terus belajar agar kita mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak menurut agama. itu salah satunya cara.

” Dan ketika kami katakan kepada para Malaikat bersujudlah kalian kepada Adam, maka bersujudlah mereka semua kecuali Iblis adalah dia dari golongan Jin maka dia durhaka dari perintah Tuhannya”. (QS. al-Kahfi 18:50)..

Setan itu Sifat. Setan bukan sosok makhluk tersendiri, tapi hanyalah sifat dan sebutan bagi setiap Pembangkang dari golongan Jin dan Manusia, dan sebagai musuh bagi setiap orang beriman. Terkadang Allah menyebut Iblis dalam al-Qur’an dengan sebutan Setan. Allah berfirman,
“Dan demikianlah kami jadikan bagi setiap Nabi itu musuh, yaitu Setan-Setan (dari jenis) Manusia dan (dari jenis) Jin”. (QS. (QS. al- An`am 6:112).

Berarti manusia bersifat setan wujud manusia sifat setan maka itu di namakan setan dari golongan manusia .. seperti hal nya syetan dari golongan jin .. Wassalam..
al- An`am 6:112).
Berarti manusia bersifat setan wujud manusia sifat setan maka itu di namakan setan dari golongan manusia .. seperti hal nya setan dari golongan jin .



Baca Juga :

Senin, 04 Juli 2016

Miliki Ciri Seorang Muslimah Sejati, Fitnah terbesar Akhir Zaman adalah Wanita

taksampai.blogspot.co.id. Bagi seseorang yang mengaku dirinya beriman pasti selalu mendambakan menjadi seorang muslim yang sebenarnya, terlebih lagi bagi seorang wanita tentu juga menginginkan dirinya menjadi seorang muslimah sejati. Di era yang sebra kebablasan seperti saat ini banyak sekali kaum hawa jatuh kedalam lembah kenistaan, hal tersebut terjadi karena kurangnya menjaga diri dari tipu daya syetan, sehingga wanita yang harusnya menjadi perhiasan dunia dapat dinikmati oleh setiap orang yang melihat, karena yang dilakukan saling berlomba-lomba untuk menunjukkan siapa yang lebih cantik dan lebih menarik. Maka, apakah saat ini kita sudah benar-benar menjadi seorang muslimah sejati?? Berikut ini adalah Ciri Seorang Muslimah Sejati

1. Memiliki keimanan yang teguh kepada Alloh dan Rosul-Nya.
Memiliki keimanan yang teguh kepada Alloh dan Rosul-Nya adalah ciri-ciri utama muslimah sejati. Dengan keimanan ini, dapat menguatkan hati dalam menghadapi segala macam ujian. Namun demikian sulitnya ujian tersebut seolah lebur dengan manisnya iman yang bersemayam dalam dadanya. Tanpa adanya iman yang teguh ini, tidak mungkin seorang wanita menjadi muslimah sejati.

2. Bertaqwa Yakni menjalankan Segala Perintah Alloh dan Rosul-Nya serta menjauhi larangan-larangan keduanya.
Jika ada seorang mengaku muslimah namun belum menjalankan perintah Alloh dan Rosul-Nya, maka belum dikatakan sebagai muslimah sejati. Alloh berfirman: “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Alloh dan rasul-Nya Telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Alloh dan rasul-Nya Maka sungguhlah dia Telah sesat, sesat yang nyata. (QS.al Ahzab [33]:36)

3. Berakhlak mulia dan berkepribadian islami
Memiliki akhlak yang mulia dan berkepribadian islami merupakan ciri – ciri muslimah sejati, dengan mentontoh prilaku Rosululloh SAW dan istri-istri beliau serta para shohabiyah islam yang mulia.

4. Beribadah hanya mengharap ridho Alloh
Ciri ini merupakan hal yang penting karena banyak yang dilakukan seorang muslimah menjalankan kewajibannya bukan karena Alloh melainkan karena orang lain, atau karena ingin dipuji, ini sangat berbahaya. Maka jalankan perintah Allah hanya semata-mata mengharap Ridho-Nya.

5. Sabar dan berjiwa tegar; Syukur dan tidak kufur.
Sabar dan syukur adalah hiasan muslimah sejati. Dengan itulah ia akan menjadi hamba yang qonaah terhadap takdir Alloh . Muslimah yang sabar dan syukur akan menjadi sosok mulia di sisi Alloh apalagi di sisi manusia. Sabar dan syukur ini ibarat dua sayap yang dengannya seseorang terbang bebas menuju keridhaaan Alloh.

6. Tawazun (proporsional dan profesional) dalam segala urusannya.
Muslimah sejati adalah sosok yang tawazun dalam segala urusannya. Di samping perannya sebagai pendidik anak ia juga harus mengatur waktu dan pekerjaan melayani suaminya. Terkadang pula ia pun harus berbagi waktu untuk menambah amalan sholih lainnya. Ia tidak membentur-benturkan tugas dan kewajibannya. Segalanya ia manage dengan sangat tawazun.

7. Rajin dan semangat tolabul ilmi (menuntut ilmu).
Seorang muslimah sejati selalu rajin dan semangat dalam menuntut ilmu. Meskipun ia telah berkeluarga bahkan mampu meraih gelar tinggi (dalam bidang akademik misalnya) namun tetap haus dengan ilmu dari siapa saja yang menyampaikannya. Menuntut ilmu dan mendapatkan pendidikan bukanlah khusus bagi seorang muslim saja. Bahkan di dalam islam kaum muslimah diwajibkan belajar seumur hidup bukan hanya wajib belajar sampai SMA atau sederajat. Dan hendaknya menuntut ilmu menjadi hobi yang membuat muslimah benar-benar “kecanduan” ketika meninggalkannya.

8. Taat kepada suami dan orang tua.
Taat kepada ortu merupakan kriteria muslimah sejati. Namun bagi muslimah yang sudah berumah tangga, ketaatan pertama adalah ketaatan kepada suami kemudian baru orang tua. Taat kepada orang tua biasanya lebih mudah dilakukan seorang istri karena memang orang tualah yang membesarkan dan mendidiknya dari kecil. Akan tetapi taat kepada suami terkadang membutuhkan kerja keras bagi seorang muslimah. Namun demikian balasannya pun juga besar yaitu surga Alloh yang sangat luas dan indah.

9. Gemar berdakwah dan bersedekah.
Dakwah bukan hanya kewajiban para lelaki saja, namun ia juga tugas besar yang harus diemban di pundak kaum muslimah. Hal tersebut disebabkan banyak sektor kehidupan yang memang lebih tepat ditangani langsung oleh muslimah karena kekhususannya. Oleh karena itu peran dakwah dalam sektor tersebut sangatlah urgen. Selain berdakwah iapun tak lupa gemar bersedekah. Semua itu karena ia sangat faham bahwa sedekah merupakan bukti keimanan sekaligus sebagai jalan masuk surga.

10. Selalu Menjaga iffah (kesucian diri).
Kesucian diri adalah mutiara berharga bagi setiap wanita. Tidak ada yang paling pandai dalam menjaga kesucian diri selain wanita muslimah. Menjaga kesucian diri bukan hanya sebatas menjaga diri yang penting tidak sampai berzina saja. Menjauhkan diri dari ikhtilath, pacaran, cating, facebook an yang tak berguna dengan lawan jenispun bagian dari menjaga kesucian diri. Inilah yang seringkali dilupakan para muslimah hari ini.

Sumber: dainusantara.com

Baca Juga :