taksampai.blogspot.co.id. Siapa yang selalu merasa puas dan tak pernah merasa kecewa terhadap pasangan hidup? Rasanya sangat jarang ya Sahabat Ummi, mengingat manusia memang tempatnya salah, lupa, dan khilaf.
Sedikit banyaknya kita pasti pernah merasakan yang namanya kecewa terhadap pasangan hidup. Misalnya, suami yang diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga, ternyata orangnya tidak pengertian dan sangat pelit dalam memberi nafkah.
Atau, istri yang diharapkan bisa mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga dengan baik, ternyata tidak becus melakukan ini dan itu, seperti tuan putri yang hanya menguras uang untuk mempercantik diri.
Hal-hal di luar ekspektasi seperti ini sangat berpotensi menimbulkan rasa kecewa, dan yang lebih berbahaya bisa menghilangkan perasaan (ilfil) terhadap pasangan hidup.
Ujung-ujungnya lahirlah keinginan untuk berpisah.Tentu kita tidak mengharapkan hal ini terjadi.
Lalu bagaimana sebaiknya bersikap, ketika dalam dada tumbuh rasa kecewa terhadap pasangan hidup yang telah kita pilih? Berikut ini beberapa tips, semoga bermanfaat:
# Dia mengecewakan, kita pun mengecewakan
Sadari bahwa diri kita pun banyak kekurangan dan juga berpotensi mengecewakan! Jadi, selama kita dan pasangan senantiasa berfokus pada kekecewaan masing-masing, akan kehilangan kesempatan untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.
Karena skornya satu sama, alias sama-sama mengecewakan, maka berhentilah memelihara perasaan yang kurang bermanfaat ini.
# Barangkali ekspektasi kita berlebihan
Bisa jadi bukan pasangan hidup kita yang mengecewakan, melainkan harapan kita yang terlalu tinggi tentangnya di awal.
Oleh sebab itu, kesalahan ada di pihak kita. Mengapa sebelum menikah malas mencari tahu lebih banyak tentang calon pasangan? Akibatnya, tanggunglah sendiri ketika ternyata ekspektasi awal kita tentang pasangan salah besar.
# Jika menikah tidak dengan dia, melainkan dengan orang lain, bisa jadi kecewa juga
Sahabat Ummi, jangan sampai kita memiliki andai-andai yang buruk!
"Andaikan saya menikahnya bukan dengan pasangan yang sekarang, melainkan dengan si anu, pasti saya tidak kecewa!"
Pikiran tersebut belum tentu benar! Menikah dengan siapapun, kita berpotensi merasakan kekecewaan yang sama, sekali lagi... Karena manusia tidak ada yang sempurna, tempatnya salah dan lupa.
# Perbaiki komunikasi
Bagaimana pasangan mengubah kekurangannya jika tidak kita beri tahukan? Komunikasilah dengan baik, buat pasangan mengerti hal-hal yang membuat kita kecewa dan ingin ia mengubahnya.
Tentu saja kita pun harus terbuka dengan masukan yang sama dari pasangan hidup kita. Karena barangkali ia pun memiliki kekecewaan terhadap diri kita.
# Berdoa pada Allah
Ini adalah cara yang paling cespleng, berdoa pada Allah agar pasangan dibukakan hatinya untuk berubah menjadi lebih baik dari hari ke hari. Juga minta Allah membuka hati kita untuk bisa menerima kekurangan pasangan.
In syaa Allah dengan tambahan sumber energi Maha Besar dari Sang Kuasa, kekecewaan kita terhadap pasangan perlahan-lahan akan sirna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar